Selasa, 02 September 2014

Tips Memotret Anak-anak


Prinsip yang digunakan sebenarnya sama dengan memotret bayi, yaitu memotret dengan eye level mereka, tentunya tidak sampai berbaring di lantai ketika anak-anak tersebut sudah mampu untuk berdiri atau berjalan. Waktu yang tepat memotret anak-anak adalah saat mereka melakukan aktifitas atau kegiatan yang mereka senangi, seperti bermain, makan dan lain-lain. Pergilah ketaman bersama dengan mereka beserta orang tuanya, kunjungi rumah mereka ketika mereka sedang belajar mewarnai, berusahalah berbaur dengan mereka di di kamar atau pada saat bermain.
Mendekatlah ketika mereka sedang melakukan aktifitas (tentunya pada level/tinggi yang sama dengan mereka) dan ambillah foto sebanyak mungkin, usahakan juga mengambil foto anak-anak saat bersama dengan orang tua mereka dan jangan sampai melewatkan momen-momen candid, cobalah membuat ekspresi wajah lucu dan mendapatkan respon dari anak-anak tersebut.

Mode continues shooting atau burst mode layak untuk digunakan, jika kamera digital kalian mememiliki fitur tersebut, terutama jika anak-anak tersebut sangat aktif. Menurut pengalaman banyak fotografer, bahwa foto kedua atau ketiga dari sequence shot akan tampak menarik. Memotret hanya dengan satu jepretan atau frame, berarti kemungkinan besar Sobat akan kehilangan momen. Keunguntungan lain dengan menggunakan continuous shooting adalah kemungkinan mendapatkan satu seri foto yang bisa digabungkan jadi satu dan bisa menyampaikan cerita.

Mengasah Kemampuan Bisnis Fotografi

Menjadi fotografer profesional merupakan pengukuran terhadap kemampuan, sebaiknya Anda berpikir ulang. Banyak sekali fotografer amatir diluar sana yang jauh lebih bagus kemampuannya dibandingkan fotografer profesional. Salah satu yang dimiliki oleh fotografer amatir dan juga sering hilang dari fotografer profesional adalah passion atau gairah. Mengubah hobi fotografi menjadi sebuah profesi atau pekerjaan seringkali akan membunuh gairah Anda secara cepat. Beberapa tulisan yang pernah saya baca di internet menjelaskan bahwa: Anda harus tetap membuat proyek-proyek pribadi guna menjaga gairah itu terus hidup di dalam diri Anda. Anda siap untuk menjalankan bisnis terlebih dahulu dan menjadi fotografer kemudian? saya harap itu akan berhasil. Strategi pemasaran pasti akan merampas sebagian besar waktu Anda, terutama di tahun-tahun pertama, bersiaplah akan hal tersebut.

Tidak ada yang salah ketika anda tetap bekerja normal di suatu perusahaan serta tetap menjaga fotografi sebagai gairah tersendiri di hari libur. Sebenarnya jika Anda berniat untuk naik ke level fotografi profesional setidaknya Anda harus tetap bekerja untuk sementara waktu sampai Anda mengetahui secara pasti bahwa Anda mampu menjalankan sisi bisnis fotografi dan pastinya mampu untuk menanggung biaya untuk itu. Beberapa orang mampu untuk bertahan hidup sebagai seorang fotografer profesional dan juga tetap menjaga gairah di dunia fotografi seiring dengan berkembangnya bisnis. Hal tersebut tentu sangat mungkin untuk dilakukan, dan jika hal itu yang ingin Anda lakukan, maka lakukanlah! Anda tidak pernah tahu jika tidak mencobanya.

Kemampuan bisnis juga merupakan sebuah bakat. Beberapa fotografer hebat juga memiliki kemampuan berbisnis, tetapi tidaklah banyak. Hal ini seperti membicarakan tentang topik otak kiri melawan otak kanan. Anda mungkin mengenal beberapa fotografer amatir dengan foto yang bisa dikatakan biasa-biasa saja tetapi bisa sukses menjual karya-karya ataupun jasanya. Jangan pernah meremehkan kekuatan dari kemampuan berbisnis seseorang.
Kebanyakan orang ingin mendapatkan satu ketika menyewa seorang fotografer, yaitu kemampuan fotografi, bisnis serta kemampuan orang-orang Anda. Hal ini mengindikasikan bahwa, jika mimpi Anda adalah merubah gairah atau passion ke dalam sebuah bisnis, maka Anda jangan sampai menyerah dengan mudah hanya karena kurang memahami bagaimana cara berbisnis.

Carilah pertolongan dari orang-orang yang ahli. carilah mentor di wilayah Anda atau bisa juga secara online, banyak sekali layanan yang menawarkan konsultasi bisnis secara gratis, workshop, seminar yang bisa Anda gunakan sebagai template untuk memulai bisnis Anda.
Mungkin rekan atau kerabat Anda mengenal seseorang yang bisa membantu Anda pada sisi bisnis. Tidak ada yang salah untuk menjadi seniman dan menyerahkan urusan bisnis kepada orang lain, jika Anda memang memiliki kemampuan yang cukup, mereka tidak akan ragu untuk bekerja sama.

Sewalah seorang agen jika Anda memang lemah dalam hal menjual tetapi memiliki portofolio yang kuat. Seorang agen bekerja berdasarkan komisi dengan memasarkan pekerjaan Anda, sehingga Anda bisa berkonsentrasi penuh pada apa yang menjadi keahlian Anda.
Ingatlah bahwa klien yang paling penting adalah pelanggan Anda yang terdahulu. Perlakukan mereka dengan benar dan mereka akan menjadi penghubung ke orang-orang yang lain. Anda sebisa mungkin untuk mendapatkan referensi dari pelanggan secara tertulis, dan juga halaman testimonial di halaman website. Kekuatan dari mulut ke mulut adalah strategi pemasaran yang paling baik.

sumber : belajarphotowork